DISKUSI
2
1.Jelaskan
pengertian bilangan bulat.
Jawaban :
Bilangan bulat
adalah himpunan bilangan asli, bilangan negatifnya, dan nol. Akan tetapi,
beberapa bilangan bulat adalah bilangan asli, termasuk 1, 2, 3, dan seterusnya.
Nilai-nilai negatifnya adalah, -1, -2, -3, dan seterusnya. Jadi, bilangan bulat
adalah himpunan bilangan meliputi (…-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,…). Bilangan bulat
tidak pernah berupa pecahan, desimal, atau persentase; bilangan bulat hanya
dapat berupa bilangan cacah. kesimpulan jika bilangan bulat adalah himpunan
bilangan yang termasuk didalamnya adalah bilangan cacah, bilangan asli,
bilangan prima, bilangan komposit, bilangan nol, bilangan satu, bilangan
negatif, bilangan ganjil dan bilangan genap.
2.Berikan
contoh mengajarkan operasi hitung bilangan bulat.
Jawaban :
a. Penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat
Cara
penjumlahan bilangan bulat adalah sebagai berikut :
Jika kedua
bilangan tandanya sama, maka :
a.
Tanda
hasil penjumlahan sama dengan tanda kedua buah bilangan
b.
Hailnya
sama dengan penjumlahan kedua bilangan tersebut.
Contoh soal :
1. Hasil dari 15 +
15 = 30
2. Hasil dari -14 + (-20) = – 34
- Jika kedua bilangan tandanya berbeda,
maka:
a.
Tanda
hasil penjumlahan, sama dengan tanda bilangan terbesar dalam penjumlahan
tersebut.
b.
Hasil
sama dengan selisih antara bilangan terbesar dengan bilangan terkecil dalam
penjumlahan tersebut
Contoh soal :
1. Hasil dari – 24 + 12 =
Untuk soal di
atas ini silahkan baca kebali keterangan 2(a), bahwa tanda hasil penjumlahan
sama dengan tanda bilangan terbesar dalam penjumlahan tersebut.
(Bilangan yang
terbesar dalam penjumlahan tersebut adalah -24 maka hasilnya pun pasti –
/mins).
Kemudian
perhatikan lagi 2(b)-nya. Hasilnya sama dengan selisih antara penjumlhan dua
bilangan tersebut = 24 – 12 = 14. Maka jika digabungkan dengan 2(a) dan 2(b)
hasilnya jadi -12.
2. Hasil dari 85 – (-35) + (-45) =
Untuk soal
seperti di atas, kerjakan terlebihdahulu dari sebelah kiri. Yaitu 85 – (-35)
diubah menjadi 85 + 35 = 120 tinggal dikurangi dengan – 45. Menjadi seperti
berikut 120 – 45 = 75
3. Menurut prakiraan cuaca, suhu di Kp.
Tarogong adalah 300C, sedangkan suhu di Kp. Cikandang -100C, selisih suhu dari
kedua Kampung tersebut adalah….
Untuk
menyelesaikan soal di atas maka perlu diuraikan terlebih dahulu konsep
penghuitungannya menjadi sebagai berikut
:
Selisih suhu =
Suhu Kp. Tarogong – Suhu Kp. Cikandang
Selisih suhu =
300C – (-100C)
= 30 + 10
= 400C
b. Perkalian dan pembagian bilangan bulat
Pada dasarnya
perkalian bilangan bulat hamper sama dengan perkalian bilangan cacah. Namun
pada perkalian bilangan bulat terdapat
aturan perkalian tanda dengan tententun :
(+) X (+) = (+)
(+) X (-) = (-)
(-) X (+ =
(-)
(-) X (-) = (+)
Dalam operasi
pembagian bilangan bulat juga berlaku suatu aturan, sebagai berikut :
(+) : (+) = (+)
(+) : (-) = (-)
(-) : (+) = (-)
(-) : (-) = (+)
c. Operasi hitung campuran pada bilangan
bulat
Untuk
mengerjakan operasi hitung campuran bilangan bulat, perlu diperhatikan urutan
pengerjaannya sebagai berikut :
1.
Kerjakan
operasi hitung yang terdapat dalam tanda kurung terlebih dahulu.
2.
Jika
dalam operasi hitung terdapat operasi penjumlahan dan pengurangan, kerjakan
dulu operasi hitu yang paling depan (sebelah kiri)
3.
Jika
dalam perasi hitung campuran terdapat operasi hitung perkalian dan pembagian,
kerjakan dulu operasi hitung yang paling depan (sebelah kiri)
4.
Kerjakan
perkalian atau pembagian terlebih dahulu sebelum penjumlahan dan pengurangan.
Contoh soal :
1. 34 x (-24) – (-4) = -816 – (-4)
= -816 + 4
= – 812
2. (-75) : (-5) – (-13) = 5 – (-13)
= 5 + 13
= 18
3.Jelaskan
sifat-sifat operasi hitung pada bilangan bulat.
Jawaban :
Sifat-Sifat
Operasi Hitung Bilangan Bulat
Sifat Tertutup
Setiap bilangan
bulat a dan b, berlaku rumus:
a + b = c
dengan c juga bilangan bulat
Contoh: 5 + 3 =
8
Sifat Komutatif
(Pertukaran)
Dalam
penjumlahan dan perkalian hasilnya akan tetap sama jika letak kedua bilangan
ditukar tempat antara satu dengan yang lain. Sebab penjumlahan dan perkalian
memiliki sifat komutatif atau pertukaran. Dalam penjumlahan dan perkalian
bilangan bulat a dan b selalu berlaku rumus:
Penjumlahan (+)
⇒ a +
b = b + a
Contohnya: 7 +
5 = 5 + 7
Perkalian (x) ⇒ a x
b = b x a
Contohnya: 9 x
6 = 6 x 9
Sifat Asosiatif
(Pengelompokan)
Dalam
pengelompokan pada penjumlahan dan perkalian, hasil penjumlahan dan perkalian
akan tetap sama jika dikerjakan dari mana saja. Pengelompokan pada penjumlahan
dan perkalian bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku rumus:
Penjumlahan (+)
⇒ (a + b) + c = a + (b + c)
Contohnya: 7 +
(2 + 10) = (7 + 2) + 10
Perkalian (x) ⇒ (a
x b) x c = a x (b x c)
Contohnya: (8 x
2) x 3 = 8 x (2 x 3)
Sifat Distributif
(Penyebaran)
Dalam perkalian
dan penjumlahan berlaku sifat penyebaran. Berlaku rumus pada setiap bilangan
bulat a, b, dan c:
Penjumlahan (+)
⇒ a x
(b + c) = (a x b) + (a x c)
Contohnya: 5 x
( 3 + 5) = (5 x 3) + (5 x 5)
Perkalian (x) ⇒ a x
(b – c) = (a x b) – (a x c)
Contohnya: 7 x
( 4 – 2) = (7 x 4) – (7 x 2)
4.Jelaskan
aturan pembulatan bilangan bulat .
Jawaban :
Aturan
Pembulatan Bilangan
Pembulatan ke
Puluhan Terdekat
Berikut ini
aturan pembulatan bilangan ke puluhan terdekat:
1.
Kita
perhatikan angka pada satuan.
2.
Jika
angka satuan tersebut kurang dari 5, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, bilangan dibulatkan
ke bawah (dihilangkan). Contoh: 14. Bilangan satuannya adalah 4, yang berarti
kurang dari 5. Oleh karena itu, bilangan 14 dibulatkan ke bawah menjadi 10.
Jadi, 14 dibulatkan menjadi 10.
3.
Jika
angka satuan tersebut lebih dari dan sama dengan 5, yaitu 5, 6, 7, 8, 9
bilangan dibulatkan ke atas (puluhan ditambah 10). Contoh: 76 Bilangan
satuannya adalah 6, yang berarti lebih dari 5. Oleh karena itu, bilangan 76
dibulatkan ke atas menjadi 80. Jadi, 76 dibulatkan menjadi 80.
Mengapa angka 5
dibulatkan ke atas ?
Angka 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 (ada 10 bilangan), untuk pengelompokkannya adalah sebagai
berikut :
1.
0,
1, 2, 3 dan 4 termasuk dalam bilangan kurang dari 5 (dibulatkan ke bawah atau
dihilangkan sehingga menjadi 0). Contoh bilangan 33 dibulatkan ke puluhan
terdekat menjadi 30 + 0 = 30.
2.
5,
6, 7, 8 dan 9 termasuk bilangan lebih dari dan sama dengan 5 (dibulatkan ke
atas atau ditambah 10). Contoh bilangan 77 dibulatkan ke puluhan terdekat
menjadi 70 + 10 = 80.
Pembulatan ke
Ratusan Terdekat
Berikut ini
aturan pembulatan bilangan ke ratusan terdekat :
1.
Kita
perhatikan angka pada puluhannya.
2.
Jika
angka puluhan tersebut kurang dari 50, yaitu 0 sampai dengan 49, bilangan
dibulatkan ke bawah (dihilangkan). Contoh: 347. Bilangan puluhannya adalah 40,
yang berarti kurang dari 50. Oleh karena itu, bilangan 347 dibulatkan ke bawah
menjadi 300. Jadi, 347 dibulatkan menjadi 300.
3.
Jika
angka puluhan tersebut lebih dari dan sama dengan 50, yaitu 50 sampai dengan 99
bilangan dibulatkan ke atas (puluhan ditambah 100). Contoh: 676 Bilangan
puluhannya adalah 70, yang berarti lebih dari 50. Oleh karena itu, bilangan 676
dibulatkan ke atas menjadi 700. Jadi, 676 dibulatkan menjadi 700.
Pembulatan ke
Ribuan Terdekat
Berikut ini
aturan pembulatan bilangan ke ribuan terdekat :
1.
Kita
perhatikan angka pada ratusannya.
2.
Jika
angka ratusan tersebut kurang dari 500, yaitu 0 sampai dengan 499, bilangan
dibulatkan ke bawah (dihilangkan). Contoh: 4.347. Bilangan ratusannya adalah
300, yang berarti kurang dari 500. Oleh karena itu, bilangan 4.347 dibulatkan
ke bawah menjadi 4.000. Jadi, 4.347 dibulatkan menjadi 4.000.
3.
Jika
angka ratusan tersebut lebih dari dan sama dengan 500, yaitu 500 sampai dengan
999 bilangan dibulatkan ke atas (puluhan ditambah 1.000). Contoh: 6.676
Bilangan ratusannya adalah 600, yang berarti lebih dari 500. Oleh karena itu,
bilangan 6.676 dibulatkan ke atas menjadi 7.000. Jadi, 6.676 dibulatkan menjadi
7.000.
5. Berikan
contoh kasus kesalahan konsep pengajaran bilangan bulat.
Jawaban :
kasus kesalahan konsep pengajaran bilangan bulat
antara lain :
a.
Penggunaan
alat peraga atau garis bilangan yang menyimpang dari prinsip kerjanya.
b.
salah
menafsirkan bentuk a – b sebagai a + (-b) dan bentuk a – (-b) sebagai bentuk a
+ b
c.
kurang
memahami tanda + atau – sebagai operasi bilangan atau sebagai tanda suatu
bilangan
d.
Masih
banyak para guru dan siswa yang tidak dapat membedakan antara tanda +/- sebagai
operasi hitung dengan tanda +/- sebagai jenis suatu bilangan.
e.
Kurang
tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat.
f.
Sulitnya
memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung pada bilangan bulat
secara konkret maupun secara abstrak (tanpa menggunakan alat bantu) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar