TUGAS 1
PENDIDIKAN ANK DI SD
1. Tilaar
merumuskan hakekat pendidikan sebagai suatu proses menumbuh kembangkan
eksistensi peserta didik yang berdimensi lokal, nasional, dan global.
Jelaskan
komponen- komponen rumusan hakekat pendidikan tersebut ?
Jawaban :
Tilaar (1999:28)
merumuskan hakikat pendidikan sebagai suatu
proses menumbuhkembanglkan eksistensi peserta didik yang memasyarakat,
membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi lokal, nasional, dan global.
Rumusan hakikat pendidikan
tersebut memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
1.
Pendidikan merupakan proses berkesinambungan. Proses pendidikan
mengimplikasikan bahwa peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan yang immanent
(tetap ada) sebagai makhluk sosial, dan juga mengimplikasikan bahwa manusia
adalah makhluk yang tidak pernah selesai
2.
Proses pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia. Artinya
bahwa keberadaan manusia adalah suatu keberadaan interaktif
3.
Eksistensi manusia yang memasyarakat. Proses pendidikan adalah proses
mewujudkan eksistensi manusia yang memasyarakat
4.
Proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi waktu dan ruang.
Proses tersebut dapat menembus dimensi masa lalu, kini dan masa depan. Selain
itu berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi, proses
pendidikan juga dapat menembus dimensi lokal, nasional, regional dan
global.
2.
Jika anak
berminat pada kegiatan akademik maupun kegiatan ekstra kurikuler,maka anak akan
senang meluangkan waktunya pada kegiatan di sekolah. Dilain pihak anak yang
bosan pada sekolah, memiliki sikap negatif terhadap sekolah.
Jelaskan 4
sikap yang berkaitan dengan kurang nya minat anak pada sekolah?.
Jawaban :
a.
Sikap orang tua
Sikap orangtua yang tidak memberikan perhatian
dalam belajar ataupun sebaliknya orangtua terlalu berlebihan perhatiaannya,
membuat anak malas belajar. Tidak hanya itu, banyak orangtua yang menuntut anak
belajar hanya demi angka (nilai) dan bukan atas dasar kesadaran dan tanggung
jawab anak selaku pelajar. Akibat dari tuntutan tersebut tidak sedikit anak
yang stress sehingga nilai yang diperolehnya kurang memuaskan. Parahnya lagi,
bilamana anak mendapat nilai yang kurang memuaskan maka kalimat-kalimat celaan
biasanya yang pertama keluar dari bibir orangtua. Anak usia Sekolah Dasar
sebenarnya jangan terlalu diorientasikan pada nilai (hasil belajar) tetapi
bagaimana membiasakan diri anak belajar, berlatih tanggung jawab, dan berlatih
hidup dalam suatu aturan.
b.
Sikap guru
Selaku figur atau tokoh teladan yang
dibanggakan, tidak jarang sikap guru di sekolah juga menjadi objek ?keluhan?
siswanya. Ada banyak macam penyebabnya, mulai dari ketidaksiapan guru dalam
mengajar, tidak menguasai bidang pelajaran yang akan diajarkan, atau karena
terlalu banyak memberikan tugas-tugas dan pekerjaan rumah. Selain itu, sikap
sering terlambat masuk kelas di saat mengajar, bercanda dengan siswa-siswa
tertentu saja atau ?membawa? masalah rumah tangga ke sekolah, membuat suasana
belajar semakin tidak nyaman, tegang dan menakutkan bagi siswa tertentu.
c.
Sikap teman.
Tidak semua teman di sekolah memiliki sikap atau perilaku yang baik dengan teman-teman lainnya. Seorang teman yang berlebihan dalam perlengkapan busana sekolah atau perlengkapan belajar, seperti sepatu yang bermerk yang tidak terjangkau oleh teman-teman lainnya, termasuk tas sekolah atau alat tulis, secara tidak langsung dapat membuat iri teman-teman yang kurang mampu. Pada akhirnya ada anak yang menuntut kepada orangtuanya untuk minta dibelikan perlengkapan sekolah yang serupa dengan temannya. Bilamana tidak dituruti maka dengan cara malas belajarlah sebagai upaya untuk dikabulkan permohonannya
d.
Suasana belajar
Di rumah Bukan suatu jaminan rumah mewah dan
megah membuat anak menjadi rajin belajar, tidak pula rumah yang sangat
sederhana menjadi faktor mutlak anak malas belajar. Rumah yang tidak dapat
menciptakan suasana belajar yang baik adalah rumah yang selalu penuh dengan
kegaduhan, keadaan rumah yang berantakan ataupun kondisi udara yang pengap.
Selain itu tersedianya fasilitas?fasilitas permainan yang berlebihan di rumah
juga dapat mengganggu minat belajar anak. Mulai dari radio tape yang
menggunakan kaset, CD, VCD, atau komputer yang diprogram untuk sebuah permainan
(games), seperti Game Boy, Game Watch maupun Play Stations. Kondisi seperti ini
berpotensi besar untuk tidak terciptanya suasana belajar yang baik.
e.
Sarana Belajar
Sarana belajar merupakan media mutlak yang
dapat mendukung minat belajar, kekurangan ataupun ketiadaan sarana untuk
belajar secara langsung telah menciptakan kondisi anak untuk malas belajar.
Kendala belajar biasanya muncul karena tidak tersedianya ruang belajar khusus,
meja belajar, buku?buku penunjang (pustaka mini), dan penerangan yang bagus.
Selain itu, tidak tersediannya buku?buku pelajaran, buku tulis, dan alat?alat
tulis lainnya, merupakan bagian lain yang cenderung menjadi hambatan otomatis
anak akan kehilangan minat belajar yang optimal.
3.
Mengapa perlu
pemberian hukuman kepada anak yang melanggar disiplin dan apa fungsi hukuman
diberikan kepada anak ?
Jawaban :
Pemberian
hukuman kepada anak yang melanggar disiplin
bertujuan menanamkan aturan-aturan untuk membangun
karakter siswa dalam konteks kedisiplinan disekolah Hukuman merupakan alat
pendidikan represif, disebut juga alat pendidikan korektif, yaitu untuk
menyadarkan anak kembali kepada hal-hal yang benar dan /atau yang tertib.
Fungsinya hukuman diberikan kepada anak agar anak tidak mengulangi
perilaku yang salah sehingga anak belajar baik buruknya perilaku yang telah
dilakukan, hukuman juga berfungsi sebagain penyajian stimulus tidak
menyenangkan untuk menghilangkan dengan segera tingkah laku siswa yang tidak
diharapkan.
4.
Jelaskan pendapat Fedhusen tentang ciri-ciri anak berbakat?
Jawaban
:
Menurut penelitian Pendapat Fedhusen tentang ciri-ciri anak berbakat menyebutkan bahwa
ciri-ciri yang sering dilihat oleh guru
adalah
- Banyak membaca.
- Kosa kata luas.
- Ingatan baik pada segala sesuatu yang pernah dibaca atau di dengar
- Ingin tahu dan selalu bertanya.
- Mandiri dan inisiatif.
- Jangka perhatian panjang.
- Pemikiran dan gagasan komplek,
- Pengatahuan yang luas dalam berbagai topik.
- Mengambil keputusan dan nalar yang baik.
- Memahami hubungan-hubungan dan maknanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar