1.Menurut Henderson dan Dweck bahwa
pada anak-anak dan remaja ditemukan 2 reaksi yang berbeda dalam menghadapi
suatu tantangan , jelaskan kedua reaksi tersebut ?
Jawaban :
Reaksi anak-anak dan remaja
cenderung berbeda dalam menghadapi sesuatu, anak-anak cenderung lebih polos dan
ingin mencari jalan yang lebih mudah untuk menghadapi suatu permasalahan, dan
biasanya, jika perempuan, dia akan lebih menghindar dari permasalahan yang
tidak terlalu penting dan yang tidak dia mengerti. namun, pada remaja sangat
berbeda, mereka lebih cenderung mengatasi atau menghadapi suatu tantangan
dengan lebih antusias dan semangat, bahkan, untuk beberapa remaja, lebih
memilih jalan yang lebih susah, karena menurut mereka, dengan begitu, mereka
bisa lebih cepat menjadi pandai.
2.Setelah tahun 1930-an Thorndike meralat 2 hukum belajarnya yaitu hukum latihan (law of exercise) dan hukum akibat. Mengapa Thorndike meralat kedua hukum belajar tersebut?
Jawaban :
Setelah tahun 1930-an, Thorndike
meralat beberapa hukum belajarnya.
Hukum belajar yang diralatnya itu ialah hukum latihan (law of exercise) dan
hukum akibat. Menurutnya, law of use (hukum keterpakaian) sebagai bagian dari
hukum latihan, yang menyatakan bahwa pengulangan suatu perilaku pada praktiknya
terkadang tidak akurat. Dalam revisi hukum akibat, Thorndike menyatakan bahwa
reinforcement akan menguatkan hubungan, sedangkan hukuman tidak berpengaruh
pada kekuatan hubungan. Contoh, peserta didik yang salah dalam mengerjakan
tugas dihukum berdiri oleh gurunya belum tentu membuatnya mempelajari kembali
dengan baik tugas tersebut. Sebaliknya, peserta didik yang betul dalam
mengerjakan tugasnya diberikan penguatan (reinforcement) berupa pujian, misalnya
sangat mungkin peserta didik tersebut akan semakin sungguh-sungguh dalam
belajarnya.
3.Seorang guru harus memiliki sikap empatik, terbuka, keaslian, kekonkretan dan kehangatan, jelaskan maksud dari masing- masing istilah diatas ?
Jawaban :
- Sikap empatik merujuk kepada sikap guru yang mau memposisikan dirinya kepada kerangka berpikir anak sehingga guru dapat merasakan apa yang anak rasakan dan alami.
- Terbuka merujuk pada kemampuan guru untuk membuka diri, siap dikritik, siap diberi masukan, siap dinilai dan siap diberi pujian.
- Keaslian merujuk kepada penampilan apa adanya dan tidak dibuat- buat.
- Kekonkretan merujuk pada kejelasan dalam menyatakan sesuatu, memberikan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan anak dan realistis.
- Kehangatan merujuk kepada jalinan komunikasi yang secara psikologis terasa nyaman dan aman bagi peserta didik disertai ketulusan dalam memberikan pelayanan pendidikan.
Terimakasih kak..🙏
BalasHapus